Senin, April 02, 2012

Bualan Para Pembelot

Bualan Para Pembelot

sekerlip malam telah pergi
tiba saatnya berpulang
pada jalanjalan terang
menghilang bersama tautan sinar mentari
berjalan lagi
instropeksi diri
mengulam hari berdikari
terik di siang
membakar kulit
berdiri makin terkapar
ikanikan yang lapar
menjulur lidah pembelot
melihat tontonan sampah para elit yang berunding alot
petang terbentang
dibelantara depan

melangkah lagi, dipenghujung hari yang tiada berkesampaian
setiup lilin membakar diri
serupa air menempa bebatuan
lamalama mati sendiri
tenggelam lagi diruang sunyi tempat merayakan kemunafikan
dan sehelai kain yang menempel, membuncah birahi para pembelot
ia meyakini kebeneran diri
sedang diluar sana ada lebih banyak kepala menempel pendapat masingmasing
mengotot dan melotot
mempertahankan eksistensi
suarasuara gaduh
membungkam relung kita, kapan sandiwara ini berakhir?

Jakal KM 14 Jogjakarta, 03 April 2012

*) Ekohm Abiyasa

Related Posts:

  • Bualan Para Pembelot Bualan Para Pembelot sekerlip malam telah pergi tiba saatnya berpulang pada jalanjalan terang menghilang bersama tautan sinar mentari berjalan lagi instropeksi diri mengulam hari berdikari terik di siang membakar kulit… Read More
  • (Cerpen) Kisah Tukang Sol (Cerpen) Kisah Tukang Sol Hari kian gelap saja. Senja telah habis meninggalkan pecintanya. Seorang bapak memarkirkan sepeda onthel di halaman masjid. Sepedanya penuh muatan. Ada payung yang bersandar. Mungkin bu… Read More
  • Mencatat Huruf Chapter 9: Mencatat Huruf Membendung air mata yang sedang jatuh ini, tidak mudah bagiku. Karena terlanjur mengelupas rasa sakit ini. Kau sungguh kejam dan tega. Oh mengapa engkau tega melakukan ini? Sebab pula telah… Read More
  • Naif - Karena Kamu Cuma SatuKarena Kamu Cuma SatuKau yang paling setia, kau yang teristimewaKau yang aku cinta, cuma engkau sajaDari semua pria aku yang juaraDari semua wanita kau yang paling sejiwaDenganmu semua air mata menjadi tawa suka riaakankah ka… Read More
  • Buat temen penyair, mari ikut serta Buat temen-temen penyair, mari berpartisipasi menyumbang puisi..Mengenang seniman Murtidjonohttp://obyektif.com/sastrabudaya/read/mengenang_seniman_murtidjonoDeadline akhir MARET 2012 … Read More

0 Coments: