Bualan Para Pembelot
tiba saatnya berpulang
pada jalanjalan terang
menghilang bersama tautan sinar mentari
berjalan lagi
instropeksi diri
mengulam hari berdikari
terik di siang
membakar kulit
berdiri makin terkapar
ikanikan yang lapar
menjulur lidah pembelot
melihat tontonan sampah para elit yang berunding alot
petang terbentang
dibelantara depan
melangkah lagi, dipenghujung hari yang tiada berkesampaian
setiup lilin membakar diri
serupa air menempa bebatuan
lamalama mati sendiri
tenggelam lagi diruang sunyi tempat merayakan kemunafikan
dan sehelai kain yang menempel, membuncah birahi para pembelot
ia meyakini kebeneran diri
sedang diluar sana ada lebih banyak kepala menempel pendapat masingmasing
mengotot dan melotot
mempertahankan eksistensi
suarasuara gaduh
membungkam relung kita, kapan sandiwara ini berakhir?
Jakal KM 14 Jogjakarta, 03 April 2012
*) Ekohm Abiyasa
0 Coments:
Posting Komentar