"Yang Merindukan Adinda"
memiliki senyummu membuat diri bingung
sebab apa aku tak tahu
bolehkah aku meminjam cintamu sejenak saja
ketika bara api datang diujung hari
aku berlindung dibalik panasnya
dan harihari terasa sulit kulalui
seekor burung elang memagut bayangmu
aku halau
tapi rinduku patah
rindu yang bersemayam cukup lama
apa kau tahu itu? aku bingung
kenapa musim cepat berlalu
sedang kita hanya berilusi saja
cinta didunia maya, alam maya
bilakah aku harus memungut sisasisa cinta dan rindu sendirian
sebab telah kau dapatkan yang kau inginkan
aku sih tidak hirau semua itu
aku cukup berpuas saja
sebab cinta memang tidak harus saling memiliki
yang kuingin senyummu tetap ada
dan kita saling mengayunkan katakata dalam kolong langit
melemparkan beribuibu huruf
dan memikul sunyi bersama
itu saja
aku tidak bertanam terlalu harap
pada tunas yang tumbuh menjadi buah dan akar yang kuat
hidup hanya rebah
sebentar dia akan berganti topeng dan warna
udara malam ini terlalu sengat
mempunyai arti ada kekecewaan disana
kalau saja aku hanyalah garam yang terbuang atau seekor lalat
yang hanya menjadi sampah atau penghias mata
sebentar, aku hanya ingin senyum itu tetap ada
maukah kamu memaafkan kelancangan dan gurauan yang menusuk
ah tidak perlu kiranya
kukira hatimu juga tahu, hatiku hatimu
adalah satu
aduh, kepala pening
hentikan omong kosong ini
aku ingin beranjak pada malam paling hening
menabur garam diatas perih
yang kudengar, sesuara lembut memanggilmanggil namaku dan katakata romantik
duh, jiwa terbawa arus kebawah
dibawa bayang jahat pulang ke kandang
habitat manusia kerdil dan jinjin bersemayam
yang kudengar lagi, sesuara mengigau sepertinya
sebuah nama, sebuah rindu yang akut
ada tangan mengukir namanya pula
aku pinjam belati
aku ingin juga menamai batu itu, Sentayu
dalamdalam
semerbak wangi bunga melati
dan darahku menjadi tali yang mengikat pintupintu rindu
dibalik batu itu tertanda "Yang Merindukan Adinda"
Jakal KM 14 Jogjakarta, 06 April 2012
Tepat habis jam 12 malam
*) Ekohm Abiyasa
0 Coments:
Posting Komentar